Sahabat Kok Cinta? Part 1
Aku ingat waktu dulu. Kita masih bermain bersama, tersenyum bersama, tertawa bersama, menangis bersama, tidur pun bersama bahkan waktu kecil dulu aku pernah mandi bersamamu. Aku ingat saat aku terlalu lama bermain di rumahmu ibuku menelfon ibumu dengan kekhawatiran yang menyelimutinya. Aku rindu masa-masa ibuku yang masih mengkhawatirkanku,. Lalu semua berubah saat aku mengetahui aku hanyalah anak adopsinya. Anak angkatnya. Aku menahan tangisanku, bodohnya aku mengira anak kandungnya. Tetapi ada seseorang yang bisa menghentikan tangisanku, ada seseorang yang selalu menyemangatiku, ada seseorang yang bisa membangkitkan senyumku pada hari itu. Sahabatku, tetanggaku. Saat itu aku kabur dari rumah, meninggalkan orangtuaku disana. Aku pergi dari rumahku ke samping rumahku. Bodoh? Tidak, aku tidak bodoh. Di samping rumahku itu rumah sahabatku. Aku hanya menumpang di rumahnya, meredakan stressku. Aku iri saat melihatnya berbicara kepada orangtuanya dengan senang di hatinya.